Pembacaan pertama: Semuanya top. Karena cerpen, ya perspektifnya tidak seperti novel.
Pembacaan kedua: Dengan perspektif yang berbeda secara menyeluruh. Hasl yang terbaca cukup atau sangat berbeda. Cerita kehidupan yang lain. Cerita tentang pengarangnya disaput dengan warna-warna yang sengaja dijungkirbalikkan. Dibuat sederhana namun tetap rumit dan detail. Ada bumbu pembelaan diri dan narsisme di sana-sini. Ada kesedijan juga. Dikemas dengan indah. Tetap dengan saputan yang memunculkan ilusi. Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya. Demikian jauh. Demikian dekat. Perjalanan tanda tanya tak berkesudahan.
Myrza Rahmanita
STIP Trisakti Jakarta
Pembacaan kedua: Dengan perspektif yang berbeda secara menyeluruh. Hasl yang terbaca cukup atau sangat berbeda. Cerita kehidupan yang lain. Cerita tentang pengarangnya disaput dengan warna-warna yang sengaja dijungkirbalikkan. Dibuat sederhana namun tetap rumit dan detail. Ada bumbu pembelaan diri dan narsisme di sana-sini. Ada kesedijan juga. Dikemas dengan indah. Tetap dengan saputan yang memunculkan ilusi. Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya. Demikian jauh. Demikian dekat. Perjalanan tanda tanya tak berkesudahan.
Myrza Rahmanita
STIP Trisakti Jakarta
No comments:
Post a Comment