Search This Blog

Hazhu Muthoharoh: Pembicaraan tentang seks dan kesetaraan gender disambut antusias oleh peserta

Dua Buku tentang Perempuan Dibedah
Jumat, 19 Oktober 2012 19:00:32 Dua Buku tentang Perempuan Dibedah
Reporter: Hazhu Muthoharoh


http://blokbojonegoro.com/read/article/20121019/dua-buku-tentang-perempuan-dibedah.html

blokBojonegoro.com - Dua buku karya Prawoto R. Sujadi dan Yonathan Rahardjo dibedah di Sanggar Guna, Bojonegoro Sabtu (19/10/2012). Dua buku ini sama-sama mengambil tema perempuan.

Dua Buku tersebut adalah kumpulan cerita pendek  "13 perempuan" karya Yonathan Rahardjo dan kumpulan puisi "Margendhut Sayang" karya Prawoto R. Sujadi. Sebagai pembanding adalah Maria Dorotea, dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

"Indonesia butuh male feminism atau lelaki yang mengerti tentang wanita dan menghormati wanita," kata Dorotea yang akrab disapa Tea tersebut.

Tea dalam diskusi yang diikuti puluhan peserta dari para siswa maupun mahasiswa di Bojonegoro ini menuturkan betapa pentingnya sastra yang mengangkat tema perempuan. "Perempuan dan laki-laki memiliki ruang yang sama," katanya.

Pembicaraan tentang seks dan kesetaraan gender disambut antusias oleh peserta. Salah satu peserta, Didik menanyakan tentang status waria dalam hal persetaraan gender. "Kalau posisi waria itu bagaimana," katanya. Ada juga peserta yang bertanya "Kan di Islam itu laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan?".

Menangapi pertanyaan itu, Yonathan menuturkan dalam setiap agama sebenarnya sangat menghormati posisi perempuan. Sedang tentang waria, memang menjadi kajian tersendiri. "Suatu saat perlu kita membuat kajian waria yang didasarkan pada novel saya lainnya yakni Taman Api," katanya. [zhu/ang]

Lely Chusna: “13” Si Angka Sial Adalah ...

Bedah Buku 13 Perempuan dan Margendut Sayang

http://www.lelychusna.my.id/2012/10/bedah-buku-13-perempuan-dan-margendut.html 

Jum’at 19 Oktober 2012, pukul 14.00 WIB. Terik mentari siang itu sedikitpun tak menyurutkan smangat kami (Generasi Muda yang ingin lebih kenal dengan Buku dan Sastra) bertempat di Sanggar Guna kita mengikuti event Bedah buku. Dua Buku yang di Bedah siang itu adalah buku 13 Perempuan karya Yonathan Rahardjo dan Margendut Sayang karya Prawoto R. Sujadi. Dua buku yang sama-sama bertemakan tentang perempuan. Dua buku juga yang mengantarkan Maria Dorotea (yang akrab dipanggil Tea) Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga mendapat Nilai A untuk Skripsinya, yang memang mengangkat tentang Male Feminism dan wanita yang mengkaji dua buku tersebut.
Kesempatan hari itu juga tea manfaatkan buat berbagi pengalaman kepada semua peserta bedah buku sepanjang perjalanannya bergelut dengan kertas dan “male Feminism” dan semestapun mendukung terik matahari tak lagi menyelekit di kulit yang ada hanya cuaca redup yang menyejukkan dan penuh semangat.

“Ok.. sebelum tea bahas jauh tentang male feminism, kira-kira temen-temen semua ada yang tau nggak perbedaan sek dan gender??” Tanya tea
“Sama-sama tentang jenis kelamin…” Jawab salah satu peserta bedah buku dan semua peserta sepakat dengan jawaban itu.
“Ok.. Jadi perbedaan sek dan Gender adalah kalo sek perbedaan jenis kelamin secara biologis atau ilmu kedokteran, sedangkan gender adalah perbedaan fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam masyarakat sosial” Jelas tea.
Suasana makin hidup dengan berbagai Tanya jawab soal male feminism yang lebih menitik beratkan pada sosok seorang laki-laki yang sangat menghargai wanita dan sadar akan kesetaraan gender. Sampai singgung2 juga masalah Waria  “bagaimana dengan waria???” karena pada dasarnya waria juga manusia (makhluk ciptaan Tuhan) ya kita tetep harus menghargai mereka juga.
Satu poin yang serius namun jarang terlintas dipikiran kita tentang Wanita adalah, kita setuju donk kalo wanita adalah sosok yang luar biasa, hampir semua agama juga mengagungkan derajat wanita. Dan dizaman modern seperti saat ini banyak banget wanita-wanita luar biasa. Wanita banyak yang jadi anggota dewan, presiden, menteri, manager dsb. Tapi masalahnya “kenapa wanita masih tidak percaya diri dan suka menganiaya dirinya sendiri…???” Badan gemuk sedikit cepet2 diet, item dikit perawatan, ikal dikit bonding, smooting dsb. Kenapa wanita kurang bersyukur dan kurang bisa menjadi dirinya sendiri seutuhnya..?? (jawabannya ada pada diri kalian sendiri, hey para wanita) ^_^

Matahari kian melaju ke barat, setelah maria dorotea bicara panjang lebar soal wanita dan male feminismnya. Tiba saatnya Yonathan Rahardjo membedah bukunya “13 perempuan” judul 13 perempuan diambil dari keseluruhan isi cerpennya yang memang membahas 13 orang perempuan, dan sekaligus ingin menghapus anggapan bahwa 13 adalah angka sial. Lain dengan buku “13 perempuan” yang berisi cerpen sesuai dengan pengamatan pengarang tentang perempuan, buku “Margendut sayang” karya Prawoto R. Sujadi berisi tentang kumpulan puisi sepanjang perjalan cintanya dengan wanita yang ia cintai (yang kini adalah teman hidup penulis) yang tertulis pada status2 di jejaring sosial dan sms. Buku ini juga beliau persembahkan bagi para undangan di pernikahan beliau sebagai souvenir.
“ini juga terinspirasi dari mas yonathan rahardjo karena dulu beliau juga memberi souvenir pada para undangan dengan buku, tapi bukan kumpulan puisi cintanya namun kumpulan cerpen perjalanan cintanya dengan sang istri” jelas om Pra
Untuk judul “margendut sayang” dan “13 perempuan”, kata “margendut” yang unik dan “13” si angka sial adalah trik marketing juga, setidaknya dari judul buku yang kita bikin ada sesuatu yang WOoW gtu. Jadi nggak sulit buat menarik perhatian pembeli. Tambah mas Yonatan.

Disitu Prawoto R. Sujadi atau sering disebut Om Pra juga berbagi ilmu. Tidak sulit buat menulis, kalian hanya butuh subjek yang ingin kalian angkat, amati subjek itu. Lihat, dengarkan dan rasakan maka mata, hati dan pikiran akan bercerita sendiri melalui tulisan kita.
Selamat berkarya…!!!